Cara Mengolah Limbah Tumbuhan
Limbah atau
barang sisa barang yang tidak terpakai apabila dibiarkan di linkungan terbuka
dalam jangkan waktu yang lama akan menimbulkan masalah. Masalah tersebut
disebut masalah sosial karena mengganggu orang lain. Suatu contoh apabila
membiarkan sisa-sisa sayuran yang tidak dimasak dan di taruh di halaman
belakang dalam waktu beberapa hari akan membusuk dan menimbulkan bau yang
mengganggu.
Tidak hanya itu,
apabila limbah tumbuhan dibiarkan saja membusuk akan menyebabkan berbagai
penyakit. Penyakit yang disebabkan karena lalat yang hinggap di makanan setelah
hinggap pada limbah organik tersebut. Untuk mengolah
limbah tumbuhan perlu perencanaan dan tahapan-tahapan yang tepat agar prosesnya
berjalan dengan cepat dan tidak menimbulkan masalah bagi diri sendiri dan orang
lain.
Cara Mengolah Limbah Tumbuhan
Berikut ini
merupakan Cara Mengolah limbah tumbuhan
yang tepat :
- Perencanaan Pengolahan Limbah organik Anorganik
- Tahapan Tahapan Pengolahan Limbah organik Anorganik
Cara Mengolah Limbah Tumbuhan |
Perencanaan Pengolahan Limbah organik Anorganik
Ketikan hendak
melakukan pengelolaan limbah
organik organik perlu adanya cara pengolahan limbah organik yang lebih baik, peningkatan peran serta dari
lembaga-lembaga yang terkait dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas
pengelolaan limbah organik , meningkatkan pemberdayaan masyarakat, peningkatan
aspek ekonomi yang mencakup upaya meningkatkan retribusi limbah organik dan mengurangi beban pendanaan pemerintah
serta peningkatan aspek legal dalam pengelolaan limbah organik .
Alat-alat yang
diciptakan dengan pengetahuan yang digunakan untuk memecahkan
permasalahan limbah organik ini merupakan
gabungan cara-cara yang tepat
guna yang meliputi teknologi pengomposan, teknologi penanganan plastik,
teknologi pembuatan kertas daur ulang. “Teknologi Pengolahan Limbah organik Terpadu Menuju Zero Waste” harus merupakan
teknologi yang ramah lingkungan.
Pengasilan barang
yang bersih atau biasa disebut dengan Zero waste adalah salah satu langkah untuk merencanakan ulang industri yang
bertujuan untuk mencari cara-cara pengurangan produk-produk samping yang
berbahaya, mengurangi polusi dengan
berangsur-angsur, dan menciptakan produk dan limbah-limbahnya yang aman dalam kerangka siklus ekologi. Metode ini juga harus diterapkan pada berbagai kegiatan termasuk juga aktifitas dalam rumah tangga.
Tahapan Tahapan Pengolahan Limbah Organik Anorganik
Tahapan-tahapan pengelolaan terdiri atas beberapa proses,
mencakup proses dimulai dari sumber limbah organik , hingga proses pembuangan
ke TPA. Diharapkan, dengan adanya pengelolaan limbah organik anorganik ini, tidak lagi menjadikan TPA
sebagai satu-satunya cara pemecahan permasalahan limbah organik , melainkan
melakukan pemberdayaan terhadap masyarakat.
Adapun bentuk pengelolaan yang dianjurkan untuk menangani
masalah limbah organik adalah sebagai
berikut :
a. Pemilahan
Pengelolaan limbah organik dapat dilakukan dengan mengadakan pemilahan limbah
organik basah (organik) dan limbah
organik kering (anorganik) oleh
masing-masing rumah tangga. Untuk
keluarga yang mempunya tempat kosong, dapat mengolah limbah organik basah menjadi kompos sendiri yang berguna untuk tanaman,
sedangkan untuk limbah organik kering
seperti kertas, botol, plastik dan kaleng, sebelum dibuang sebaiknya dipilah
dulu, dikarenakan limbah organik tersebut ada yang dapat didaur ulang atau
digunakan kembali, bisa juga diberikan kepada pemulung dan yang tidak bisa
dipakai kembali dapat dibuang.
b. Penempatan
Untuk penempatan
yang bisa dilakukan adalah secara pribadi atau perorangan, yaitu setiap
keluarga menyediakan tempat,
wadah ditempatkan di halaman depan rumah atau di pinggir jalan sehingga
mempermudah pada saat pengumpulan dan pengangkutan.
Maksud dari penempatan limbah organik ini
adalah untuk memisahkan limbah organik anorganik menurut jenisnya/bahan, agar
memudahkan dalam proses pengolahan selanjutnya. Pewadahan yang merupakan suatu
cara penampungan limbah organik untuk
sementara sebelum dipindahkan ke tempat pembuangan sementara (TPS) atau (TPA).
Untuk mencegah terjadinya kebocoran atau menimbulkan bau
sehingga mengganggu lingkungan dan pernafasan, maka semua limbah organik harus disimpan dalam wadah yang memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
1 Tertutup,
2 Tidak mudah rusak dan kedap air,
3 Mudah dan cepat dikosongkan serta diangkut,
4 Ekonomis dan
mudah diperoleh.
c. Pengolahan
Limbah Organik
Ada beberapa cara
yang bisa manfaatkan untuk mengolah limbah organik :
1. Makanan Ternak
Dibeberapa tempat
penyumbang limbah organik terbesar yang berasal dari tumah tangga biasanya
dikumpulkan oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak,
misalnya sapi, unggas.
Di Indonesia, limbah
organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi), daun
pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan
juga ayam atau itik.
Cara pengolahan
limbah organik ini sangat bermanfaat selain mengurangi jumlah limbah juga
mengurangi biaya peternakan. Namun, limbah organik ini harus dibersihkan dan
dipilah terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah
jika limbah organik tadi bercampur dengan limbah-limbah yang mengandung
logam-logam berat yang dapat terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut.
B ) Komposting
Pengkomposan
Pengolahan limbah
organik yang dengan metode ini merupakan cara pengolahan limbah, segaligus
usaha mendapatkan bahan-bahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini
mempunyai prinsip dasar mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik secara
terkontrol menjadi bahan-bahan anorganik dengan memanfaatkan aktivitas
mikroorganisme.
Mikroorganisme
yang bisa digunakan untuk pengolahan limbah organik bisa berupa bakteri, jamur,
khamir, juga insekta dan cacing. Supaya perkembangan mikroorganisme dapat
maksimal, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya campuran yang seimbang
dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban udara (tidak
terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi
baik).
Sistem
pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:
- Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.
- Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.
- Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang mahal.
- Zat hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.
C ) Biogas
Para petani
selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah satu cara
peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak. Perkembangan
teknologi sekarang banyak penduduk
membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah. Biogas adalah gas-gas yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses pembusukan limbah
organik atau campuran dari keduanya. secara garis besar, biogas dapat dibuat
dengan cara mencapur limbah-limbah organik dengan air kemudian dimasukkan ke
dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2
(dua) minggu.
Limbah yang
dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain:
- Mengurangi jumlah limbah.
- Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan.
- Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.
- Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.
Masih banyak cara mengolah limbah tumbuhan yang bisa dilakukan untuk mengurangi pencemaran terhadap lingkungan.
Semoga artikel tentang Cara Mengolah Limbah Tumbuhan dapta bermanfaat.